Oleh : Xs. Tjhie Tjay Ing
Kehidupan di semesta alam ini tidak
lepas dari San Cai yakni adanya TIAN 天 Tuhan Yang Maha Esa Sang Khaliq,
Di 地 Semesta Alam termasuk di dalamnya adalah Bumi dan Ren 人 segenap
makhluk termasuk di dalamnya adalah manusia. Dengan landasan dasar
keimanan ini timbul pertanyaan:
1. Bagaimana hubungan antara manusia dengan TIAN Tuhan Yang Maha Esa itu?
Cheng Xin Zhi 诚 信 之 atau Ajaran Iman yang Pokok Agama Khonghucu ialah
TIAN Ming Zhi Wei Xing 天 命 之 谓 性
Firman Tuhan Yang Maha Esa itulah yang dinamai Watak Sejati.
Shuai Xing Zhi Wei Dao 率 性 之 谓 道
Hidup mengikuti Watak Sejati itulah yang dinamai menempuh Jalan Suci.
Xiu Dao Zhi Wei Jiao 修 道 之 谓 教
Bimbingan membina diri menempuh Jalan Suci itulah yang dinamai Agama.
Qin Zai 钦 哉
Dipermuliakanlah.
Da Xue Zhi Dao 大 学 之 道
Jalan Suci yang dibawakan Ajaran Besar (Agama).
Zai Ming Ming De 在 明 明 德
Ialah didalam hal menggemilangkan Kebajikan.
Zai Qin Min 在 亲 民
Didalam mengasihi rakyat.
Zai Zhi Yu Zhi Shan 在 止 於 至 善
Didalam mencapai hentian di puncak baik.
Qin Zai 钦 哉
Dipermuliakanlah.
Wei De Dong Tian 惟 德 动 天
Hanya Kebajikan Berkenan kepada Tuhan.
Xian You Yi De 咸 有 一 德
Bersama milikilah yang satu: Kebajikan
Shan Zai 善 哉
Demikianlah yang sebaik-baiknya.
Karena
itu hidup manusia adalah oleh Firman Tuhan dan Firman itu menjadi Watak
Sejati manusia, dan karenanya manusia adalah pengemban Firman Tuhan
yang wajib diamalkan dan dipertanggungjawabkan tetapi juga berarti
manusia dikaruniai kemampuan menegakkan Firman dan menggemilangkan
Kebajikan di dalam hidupnya.
Benih-benih Kebajikan yang terkandung di
dalam Watak Sejati manusia di dalam Kitab Mengzi dijelaskan terkandung
sifat-sifat Ren 仁 Cinta Kasih, Yi 义 Kebenaran, Li 礼 Susila, Zhi 知
Kecerdasan / Kearifan, keempat benih Kebajikan itu disebut Si De 四 德
(empat Kebajikan). Bila benih-benih Kebajikan itu benar-benar mampu
terealisasikan dalam pengamalan disebut Xin 信 Dapat Dipercaya. Dan
kelima nilai-nilai Kebajikan itu dinamai Wu Chang 五 常 atau Lima
Kebajikan yang lestari.
Hubungan manusia dengan Tuhan agar beroleh
harmoni, manusia wajib berupaya menegakkan Firman itu dan mengamalkan
Kebajikan dalam hidupnya sebagai pernyataan Iman dan Ketaqwaannya; yaitu
wajib Shun TIAN 顺 天 (patuh taqwa kepada TIAN) tidak Ni TIAN 逆 天
(melawan / melanggar hukum Tuhan) agar hidup ini terpelihara sejahtera
dan tidak mengalami hal tidak diinginkan. Shun TIAN juga berarti Wei
TIAN 畏 天 atau takut hormat akan keMaha Kuasaan Tuhan yang boleh membawa
manusia beroleh suasana Le TIAN 乐 天 atau bahagia di dalam Tuhan bahkan
mencapai kondisi Pei TIAN 配 天 serasi menyatu kepada Tuhan.
2. Bagaimana hubungan antara manusia dengan manusia?
Di
dalam Kitab Zhong Yong XIX dijelaskan bahwa Dao atau Jalan Suci yang
wajib dibina dan digenapi manusia dalam hubungan dengan sesama manusia
disebut Wu Da Dao 五 达 道 atau Lima Jalan Suci yang harus ditempuh dalam
hubungan bermasyarakat, yang disebut juga Wu Lun 五 伦 atau lima hubungan
kemasyarakatan yaitu hubungan antara Raja dengan menteri atau pemimpin
dengan pembantu Jun Chen 君 臣, orang tua dengan anak Fu Zi 父 子, Suami
dengan isteri Fu Fu 夫 妇, kakak dengan adik Kun Di 昆 第 dan hubungan
antara kawan dengan sahabat Peng You 朋 友. Agar hubungan itu bisa
terjalin harmonis wajib dilaksanakan San Da De 三 达 德 atau Tiga Kebajikan
untuk berhasil atau dengan mengamalkan Wu Chang 五 常 : Ren Yi Li Zhi Xin
仁 义 礼 智 信.
Untuk terlaksananya hal itu dengan baik, wajib selalu
ingat akan prinsip Zhong He 中 和. Zhong bermakna dalam melaksanakan Wu
Lun wajib diupayakan dapat Zhong atau tengah tepat artinya seluruh
jalinan itu harus dilakukan secara tepat, benar dan semestinya. Dan
dalam pelaksanaannya harus dijaga He atau harmoni sehingga tidak ada
tindakan yang bersifat ekstrim yang mengakibatkan berbagai konflik. Di
dalam Kitab Mengzi III A, 4: 8 tersurat “Hubungan kemanusiaan: antara
orang tua dengan anak ada kasih (Qin 亲), antara pemimpin dengan pembantu
ada kebenaran (Yi 义), antara suami dengan isteri ada pembagian tugas
(Bie 别), antara yang tua dengan yang muda ada pengertian tentang
kedudukan masing-masing (Xu 序), antara kawan dengan sahabat ada saling
dapat dipercaya (Xin 信).” Agar semuanya itu dapat benar-benar Zhong He
(Tengah Tepat dan Harmonis) maka wajib selalu diingat Jalan Suci Yang
Satu Yang Menembusi Semuanya (Zhong Shu 忠 恕) atau Satya dan Kasih
Tepasarira. Tiap perilaku wajib Satya kepada Fiman Tuhan (TIAN Ming) dan
pelaksanaannya kepada sesama manusia wajib ada Kasih Tepasarira (Shu)
apa yang diri sendiri tidak inginkan janganlah dilakukan terhadap orang
lain, sebaliknya diri sendiri ingin tegak dan sukses hendaknya juga
menyadari agar orang lainpun dapat tegak dan sukses dalam kehidupannya
dan menghayati di empat penjuru lautan semua manusia adalah saudara.
3. Bagaimana hubungan manusia dengan alam dan lingkungan hidupnya?
Adanya
hidup manusia tidak lepas daripada alam dan lingkungan yang menjadi
pendukung kehidupannya. Karenanya manusia wajib menyayangi dan memiliki
rasa tanggungjawab untuk kelestarian alam lingkungan hidupnya. Mengzi
berkata: “Seorang Junzi kepada benda-benda dapat menyayangi (Ai 爱)
tetapi tidak dapat berperi Cinta Kasih (Ren 仁) kepadanya. Kepada rakyat,
ia dapat berperi Cinta Kasih tetapi tidak dapat mengasihi (Qin 亲)
seperti kepada orangtuanya. Yang mengasihi orangtuanya akan dapat
berperi Cinta Kasih kepada rakyat, dan yang berperi Cinta Kasih kepada
rakyat akan dapat menyayangi benda-benda.” (VII A: 45) Untuk
melaksanakan semuanya itu juga wajib berpegang kepada Zhong Shu, Satya
dan bertanggungjawab menepati Hukum Tuhan atau TIAN LI 天 理 dan
menyayangi (Ai 爱) demi kelestariannya. Sebagaimana diungkapkan di dalam
Kitab Zhong Yong Bab Utama V. Bila dapat terselenggara tengah dan
harmonis maka kesejahteraan akan meliputi langit dan bumi, segenap
makhluk dan benda akan terpelihara.
Oleh karena itu di dalam Kitab
Zhong Yong XXIV: 3 tersurat, “Iman itu bukan dimaksudkan selesai dengan
menyempurnakan diri sendiri, melainkan menyempurnakan segenap wujud
juga. Cinta Kasih (Ren 仁) itu menyempurnakan diri dan Bijaksana (Zhi 知)
itu menyempurnakan segenap wujud. Inilah Kebajikan Watak Sejati (Xing
Zhi De 性 之 德) dan inilah keesaan luar dalam daripada Jalan Suci. Maka
setiap saat janganlah dilalaikan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar